Nama mendoan sendiri berasal dari kata Banyumasan yaitu 'mendo' yang memiliki arti setengah matang atau lembek. Oleh karena itu, tempe mendoan biasanya hanya digoreng dan disajikan setengah matang.
Mendoan memiliki rasa yang unik, hal inilah yang makanan ini menyebar hingga ke luar daerah Banyumas. Tempe Mendoan dapat ditemui di kota-kota besar Jawa Tengah, bahkan hingga ke Jakarta. Namun, cita rasanya tentu berbeda dengan mendoan khas Banyumas yang dikenal enak dan cocok untuk teman nongkrong.
Ya, mendoan memang menu yang cocok saat kita sedang nongkrong bersama teman, saudara atau sedang bersantai dengan keluarga. Mendoan biasanya disajikan bersama dengan cabai rawit atau sambal kecap dengan secangkir kopi. Lebih nikmat lagi jika disantap ketika cuaca dingin dan hujan.
Di daerah banyumas, banyak sekali tempat-tempat yang menyediakan menu mendoan. Terutama warung-warung kopi pinggir jalan atau angkringan yang biasa buka hingga larut malam, seperti di Warung Kopi Combades Poenya ini.
- Tempe mendoan (jika tidak punya, beli 1 batang tempe kemudian diiris tipis-tipis)
- 250 gram tepung terigu
- 1 sendok makan tepung beras/tapioka
- 400 ml air
- 2 batang daun bawang, diiris halus
- Minyak untuk menggoreng
Bahan bumbu:
- 2 siung bawang putih
- 1 sendok teh bumbu kaldu bubuk dan garam secukupnya
- 3/4 sendok teh ketumbar
- 1 cm kencur
Cara membuatnya:
Pertama-tama campurkan tepung terigu, tepung tapioka, dan bumbu-bumbu dalam sebuah baskom kecil. Setelah itu campurkan air sedikit demi sedikit dan aduk hingga bumbu-bumbu merata. Lalu masukan irisan daun bawang dan aduk kembali hingga rata. Terakhir, celupkan tempe mendoan tadi ke dalam adonan tepung tadi dan lumuri tempe dengan tepung tersebut hingga merata. Setelah itu goreng mendoan setengah matang.
Post a Comment
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.