Kepolisian Victoria sudah memperbolehkan polwan berhijab sebelas tahun silam. Lebih dulu daripada Indonesia yang berpenduduk mayoritas muslim.
Maha Sukkar. Dialah polisi wanita berhijab dari Victoria, Australia.
Muslimah dengan pangkat Senior Constable di kepolisian itu terkenal
sangat ramah kepada masyarakat.
“Peran saya di Kepolisian Victoria
adalah petugas multikultural. Bekerja dengan komunitas multikultural di
sini, membantu warga mengerti tentang tugas polisi,” tutur Maha,
sebagaimana dikutip Dream dari laman ABC Radio Australia, Dabtu 28 November 2015.
“Sebagai polisi kami tidak seharusnya
'menakutkan'. Itu satu hal, kami tak seharusnya 'menakutkan',” tambah
dia. Sehari-hari, Maha bertugas di Kepolisian Wilayah Selatan, tepatnya
di Dandenong.
Komunitas muslim memang menjadi
minoritas di Victoria. Namun Maha tetap merasa nyaman menjalankan
tugasnya di Multicultural Liaison Unit itu. Dia tak pernah melepas hijab selama bertugas.
“Muslim di sini memang minoritas,
memakai jilbab di sini mencerminkan keyakinan saya dan komunitas Islam.
Dalam komunitas, saya harus meyakinkan komunitas Islam di sini untuk
bekerja sama dengan polisi,” ujar dia.
Meski berhijab, Maha tetap leluasa
menjalankan tugas sebagai polwan. Kepolisian Victoria sudah mengizinkan
polwan berhijab sejak 11 tahun lalu, atau lebih dulu daripada kebijakan
di Indonesia.
“Sebelas tahun lalu saat saya bergabung di Kepolisian Victoria, tak ada polisi yang memakai hijab
di Australia. Saat saya bergabung, aturan berubah, mereka mengakomodasi
polisi dari semua kalangan, termasuk Islam, sebelas tahun lalu,” ujar
dia.
Sebagai negara dengan mayoritas
non-muslim, kebijakan ini tentu saja bisa dikatakan progresif.
Kepolisian Victoria bahkan mengakomodasi kewajiban salat 5 waktu hingga
mendesainkan seragam hijab untuk Maha.
“Saya salat 5 waktu sehari, saya juga
rutin puasa. Kepolisian Victoria sangat mengakomodasi. Mengorganisasi
tempat salat saya, membuat jilbab saya, dan mereka juga memberikan saya
kesempatan beribadah puasa saat Ramadan, mereka mengizinkan saya untuk
tidak bekerja saat pagi dan magrib, mengorganisir buka puasa,” ucap dia.
Namun dia mengakui, semula lingkungan
sekitar penasaran dengan sosoknya. Pantas saja, sebab kala itu baru
pertama kali ada polisi mengenakan hijab. Banyak yang bertanya-tanya
tentang penutup kepala yang dikenakan Maha. Tapi Maha selalu punya cara
unik menjelaskanya.
“Pertama kali orang melihat saya terus
memandang seperti 'Mmmm.. benda apakah kamu? Dan saya mengatakan saya
adalah seorang muslimah, saya memakai hijab, dan kadang saya bercanda
saya adalah ninja atau smurf. Senyum yang lebar akan meruntuhkan semua
halangan dan memulai percakapan,” kata dia.
Dan kini, Maha tak sendirian. Setidaknya
ada seorang polwan lagi yang berhijab di Kepolisian Victoria. Bahkan di
Kepolisian Victoria, ada perkumpulan komunitas polisi yang muslim. “Ada
2 polisi berhijab di sini, tapi kami punya Victoria Police Moslem
Association, 35 orang anggota,” imbuh Maha. (Ism)
Post a Comment