Kulit Membiru Karena Cubitan Setan Hanya Mitos, Berikut Penjelasan Ilmiahya
Diantara kita pasti pernah mengalami bekas lebam membiru yang muncul
tanpa sebab dipermukaan kulit. Mitos yang beredar mempercayai bahwa
memar biru tersebut merupakan cubitan atau gigitan setan. Padahal
penyebab lebam biru ini murni karena alasan kesehatan, dan bukan karena
ulah setan seperti yang dipercayai selama ini.
Secara medis, penyakit memar membiru dipermukaan kulit ini disebut dengan purpura simplex. Biasanya juga purpura simplex ini muncul pada bagian tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. purpura simplex biasanya diawali karena benturan, tapi ada juga yang terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari.
Secara medis, penyakit memar membiru dipermukaan kulit ini disebut dengan purpura simplex. Biasanya juga purpura simplex ini muncul pada bagian tungkai kaki atau lengan dan tidak menyebar ke bagian tubuh yang lain. purpura simplex biasanya diawali karena benturan, tapi ada juga yang terjadi secara tiba-tiba tanpa disadari.
Hal ini disebabkan karna penggumpalan darah akibat pecahnya dinding
pembuluh darah. Penggumpalan terjadi karena kondisi pembuluh darah,
jumlah dan kondisi sel darah trombosit, serta mekanisme pembekuan darah
yang harus baik. Jika tiga mekanisme terganggu, maka saat pembuluh darah
pecah, darah akan keluar dari pembuluhnya ke jaringan, kemudian
menggumpal, menjadi memar atau biru. Idealnya tubuh harus mempertahankan
darah agar tetap berbentuk seperti cairan sehingga mengalir dalam
sirkulasi darah.
Menurut Prof. dr. DR. Moeslichan Mz, SpA(K), pengarah Yayasan Pemerhati Hemofilia Indonesia di Conference Room MRCCC Jakarta mengatakan, purpura simplex ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah faktor stres dan kelelahan.
"Gara-gara kelelahan dan membuat sel-sel yang menjadi berkurang dan akhirnya timbul biru lebam." ungkapnya.
Selain faktor lelah, alergi terhadap obat juga bisa menyebabkan bercak biru ini. Beberapa obat pengencer darah seperti warfrafin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat menginkatkan potensi pendarahan sehingga dapat membentuk bercak biru pada kulit.
Kondisi ini banyak menyerang wanita dibanding laki-laki. Purpura simplex tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa diobati. Kondisi ini juga tidak berkaitan dengan penyakit lain. Hanya saja, bercak ini bisa timbul lagi, dan kadang bersamaan dengan siklus menstruasi. Namun, lebih baik Anda waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia. Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal.
"Kalau ada biru, minta tolong dokter agar diperiksa karena itu tidak normal. Normal itu, ya tidak ada biru, tidak ada lebam. Kalau ada biru, harus diperiksa agar dicari penyebabnya," tutur Moeslichan.
Nah apakah masih percaya dengan mitos gigitan setan. semoga informasi ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi anda.
Menurut Prof. dr. DR. Moeslichan Mz, SpA(K), pengarah Yayasan Pemerhati Hemofilia Indonesia di Conference Room MRCCC Jakarta mengatakan, purpura simplex ini dapat terjadi karena adanya beberapa faktor, salah satunya adalah faktor stres dan kelelahan.
"Gara-gara kelelahan dan membuat sel-sel yang menjadi berkurang dan akhirnya timbul biru lebam." ungkapnya.
Selain faktor lelah, alergi terhadap obat juga bisa menyebabkan bercak biru ini. Beberapa obat pengencer darah seperti warfrafin, aspirin, clopidogrel, dan prasugrel dapat menginkatkan potensi pendarahan sehingga dapat membentuk bercak biru pada kulit.
Kondisi ini banyak menyerang wanita dibanding laki-laki. Purpura simplex tidak berbahaya dan bisa hilang sendiri tanpa diobati. Kondisi ini juga tidak berkaitan dengan penyakit lain. Hanya saja, bercak ini bisa timbul lagi, dan kadang bersamaan dengan siklus menstruasi. Namun, lebih baik Anda waspada jika bercak biru sering muncul disertai gejala seperti demam, terutama bila kondisi ini terjadi pada bayi dan anak-anak. Bisa jadi itu gejala hemofilia. Darah pada pasien hemofilia tidak dapat membeku secara normal.
"Kalau ada biru, minta tolong dokter agar diperiksa karena itu tidak normal. Normal itu, ya tidak ada biru, tidak ada lebam. Kalau ada biru, harus diperiksa agar dicari penyebabnya," tutur Moeslichan.
Nah apakah masih percaya dengan mitos gigitan setan. semoga informasi ini bisa menjadi pengetahuan baru bagi anda.
Post a Comment