GuidePedia

0
 Alasan Ilmiah Kenapa Pria Menyukai Payudara Wanita

Bila Anda tanya pada pria, mengapa mereka begitu menyukai payudara wanita? mungkin sebagian besar dari mereka akan menjawab tidak tahu, hanya membuat penasaran dan sebagainya. Terlepas dari itu, para ilmuwan ternyata memiliki jawabannya.

Seperti diberitakan Livescience, Senin (8/8/2016), ada beberapa spekulasi yang membuat manusia berpikir, mengapa payudara wanita ini begitu menarik perhatian. Tapi ini harus diluruskan terlebih dahulu, karena hewan pria pun menyukai payudara lawan jenisnya.

Oke, alasan pertama yang masuk akal tentunya karena kelenjar susu adalah ciri mamalia yang memegang peran seksual yang besar. Dalam buku Biological Exuberance: Animal Homosexuality and Natural Diversity (Stonewall Inn Editions, 1999), Ahli biologi asal Kanada, Bruce Bagemihl mencatat, beberapa spesies primata, termasuk manusia terlihat merangsang puting sendiri saat masturbasi. 

Para peneliti telah lama menganggap kalau manusia ini mengalami evolusi dalam perubahan kelenjar susu perempuan karena alasan seksual. Antropolog, Owen Lovejoy, berpendapat bahwa evolusi menempatkan organ reproduksi pria dan wanita membentuk ikatan. Dalam hipotesis ini, menandakan kalau rangsangan seksual bukan hanya terjadi bila pria menyentuh payudara wanita tapi juga saat penis pria diberikan sentuhan.

Teori lama lainnya cukup menarik. Studi menemukan, pria lebih suka payudara besar dan rasio pinggang-pinggul tinggi karena setuju kalau bentuk tubuh jam pasir menandakan kesuburan. Sebuah studi di Proceedings of the Royal Society B 2004 bahkan menemukan, wanita dengan payudara besar memiliki tingkat hormon estradiol yang bisa meningkatkan kesuburan.

Dalam 1951 studi dari 191 budaya, antropolog Clellan Ford dan etologis Frank Beach melaporkan bahwa payudara dianggap penting secara seksual oleh laki-laki di 13 dari budaya. Dari mereka, sembilan budaya menyukai payudara besar. Sedangkan di Afrika cenderung menyukai payudara yang tegak dan menyerupai "setengah bola," tetapi tidak harus besar.

Tiga belas budaya juga melaporkan simulasi payudara saat berhubungan seks, tetapi hanya tiga dari mereka yang melaporkan, payudara penting untuk daya tarik seksual.

Dalam sebuah bab buku Breastfeeding: Biocultural Perspectives (Aldine de Gruyter, 1995), antropolog budaya Katherine Dettwyler menjelaskan, dalam beberapa budaya, laki-laki ternyata telah dilatih sejak dini untuk melihat payudara sebagai bentuk erotis.

"Jelas, manusia bisa belajar untuk melihat payudara sebagai daya tarik seksual. Kita bisa belajar mengenai bentuk payudara," tulis Dettwyler. 

Lantas, apa payudara dipandang pria hanya daya tarik seksual saja? Tentu saja tidak, sebab fungsi utama payudara adalah untuk memberi makan anak. 

Seorang profesor psikiatri di Emory University, Larry Young yang mempelajari dasar neurologis perilaku sosial yang kompleks, berpikir, evolusi manusia telah berkembang. Dari yang hanya memperkuat ikatan ibu-bayi selama menyusui, sekarang memperkuat ikatan antara pasangan juga. Hasilnya, pria juga mencintai payudara.  

Ketika puting wanita dirangsang selama menyusui, oksitosin neurokimia, atau dikenal sebagai "obat cinta," otak akan fokus pada perhatian dan kasih sayang pada bayinya. Tetapi penelitian selama beberapa tahun terakhir telah menunjukkan, pada pria, hal ini juga mungkin berkaitan.

Studi terbaru menemukan, stimulasi puting meningkatkan gairah seksual pada sebagian besar wanita, dan mengaktifkan area otak yang sama dengan stimulasi vagina dan klitoris. Ketika pasangan menyentuh, memijat atau merasakan payudara wanita, maka hal ini akan memicu pelepasan oksitosin dalam otak wanita. Namun dalam konteks ini, oksitosin akan fokus pada pasangan seksualnya dan memperkuat ikatannya dengan pria ini.

Dengan kata lain, pria yang bisa merangsang payudara wanita selama foreplay dan seks, akan memiliki hubungan yang kuat.


Post a Comment

 
Top