GuidePedia

0
Jangan Remehkan Utang! Ini Balasan Siksa Kubur

Banyak dalil-dalil dalam hadits yang menunjukan bahaya hal itu. Bahwa mayit tertahan oleh utangnya hingga dilunasi.

Tidak patut bagi seorang muslim untuk meremehkan urusan utang atau mengecilkan perkaranya apalagi sampai lalai dalam melunasinya. Banyak dalil dalam hadits yang menunjukan bahaya mangkir dari utang. Disebutkan jika seorang yang sudah meninggal akan tertahan oleh utangnya hingga dilunasi.


Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa’ad bin al-Athwal radhiyallahu ‘anhu dia berkata, “Saudaraku wafat dan meninggalkan 300 dinar. Beliau meninggalkan pula anak kecil. Maka aku ingin menginfakkan hartanya kepada anak kecil tersebut.

Namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda kepadaku, "Sungguh saudaramu tertahan oleh utangnya. Pergi dan lunasi utangnya." Beliau berkata, "Aku pergi dan melunasi utangnya."

Kemudian aku datang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku telah melunasi utangnya kecuali seorang perempuan mengklaim memiliki piutang atasnya sebanyak 2 dinar, namun dia tidak punya bukti.’ Beliau bersabda, ‘Berilah dia karena dia seorang yang jujur.’” [Musnad Ahmad 4/136, dan dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib no 1550]

Beliau meriwayatkan pula dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda:

“Jiwa seorang muslim tergantung selama ada utangnya.” [Musnad Ahmad 2/440, dan dinyatakan shahih oleh al-Albani dalam Shahih at-Targhib no 1811]


Post a Comment

 
Top