13 Desember, Semua Mata akan Tertuju ke Aceh
Semua mata akan tertuju ke Aceh pada 13 Desember 2015. Mengapa?
Semua mata akan tertuju ke Aceh pada 13
Desember 2015. Mengapa? Sebab provinsi ini akan menjadi tempat
penyelenggaraan Hari Nusantara.
Hari Nusantara merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan dalam rangka memperingati Deklarasi Djuanda (13 Desember 1957).
Secara geopolitik dan geoekonomi,
peringatan tersebut memiliki arti yang sangat penting, karena merupakan
proklamasi kesatuan aset kewilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI) sekaligus menjadi simbol kesatuan wilayah dan kedaulatan laut
Nusantara.
Dilansir dari situs Kementerian Pariwisata Indonesia.travel, rencananya acara akan berlangsung pada 13 Desember 2015, bertempat di Pelabuhan Lampulo, Banda Aceh.
Rangkaian kegiatan meliputi beberapa
seminar dan pameran. Antara lain seminar dan pameran dari 9 perguruan
tinggi, meliputi: Universitas Papua (Manokwari) untuk wilayah Papua,
Universitas Nusa Cendana (Kupang) untuk wilayah Nusa Tenggara,
Universitas Hasanuddin (Makassar) untuk wilayah Sulawesi, dan Institut
Teknologi Sepuluh Nopember (Surabaya) untuk wilayah Jawa.
Ada pula Universitas Tanjung Pura
(Pontianak) untuk wilayah Kalimantan serta Universitas Maritim Raja Ali
Haji (Tanjung Pinang), Universitas Andalas (Padang), Universitas
Sumatera Utara (Medan) dan Universitas Syiah Kuala (Banda Aceh).
Selain itu, ada pula atraksi seni
budaya, parade, aneka lomba olahraga bahari, serta lomba masak (serba
ikan). Hari Nusantara juga akan diisi dengan pameran Fishery Marine
Expo, Nusantara Expo, dan Openship.
Berbagai kegiatan sosial juga digelar
seperti donor darah, operasi katarak, operasi bibir sumbing, pengobatan
gratis, bedah rumah, bersih pantai dan laut, penanaman pohon,
pembangunan desa nelayan, dan penambahan listrik.
Tahun ini, peringatan Hari Nusantara
mengangkat tema “Kekayaan Energi dan Sumber Daya Mineral untuk
Pembangunan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia Guna Mewujudkan
Kejayaan dan Kemakmuran Bangsa”.
Peringatan Hari Nusantara diharapkan dapat menjadi pendukung dalam program mewujudkan Indonesia sebagai “Poros Maritim Dunia”.
Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan gerakan pembangunan infrastruktur energi di seluruh pesisir Indonesia.
Pembangunan infrastruktur tersebut akan
diprioritaskan kepada pengembangan model pembangunan di tujuh lokasi
yang terbagi dalam tiga cluster industri maritim, yaitu: Wilayah Barat
(Aceh Jaya, Kuala Tanjung Barat dan Pulau Enggano), Wilayah Tengah
(Lombok Tengah NTB dan Kupang NTT) serta Wilayah Timur (Minahasa Selatan
dan Morotai).
Terpilihnya Lampulo sebagai lokasi
puncak acara juga diharapkan mampu menambah fasilitas infrastruktur di
kompleks Pelabuhan Perikanan Lampulo.
Post a Comment