Yusuf Estes adalah seorang mualaf yang berasal dari kalangan pendeta. Bahkan bisa dibilang dia dulunya adalah salah satu dari sebagian banyak orang yang termasuk dalam orang-orang yang mengidap islamophobia alias orang yang sangat anti terhadap Islam.
Namun, Alhamdulillah Allah SWT memberikan hidayah kepadanya sehingga ia dapat kembali kepada jalan yang benar dan menyadari bahwa hanya Islam-lah satu-satunya agama yang paling sempurna dalam segala hal.
Pada suatu kesempatan dalam sesi tanya jawab yang ditayangkan oleh PeaceTV, Yusuf Estes mendapatkan pertanyaan dari salah seorang wanita Katolik bernama Sakina D'Souza. Wanita tersebut mengatakan bahwa dia percaya bahwa Yusuf Estes dulunya adalah seorang Katolik dan dibesarkan dalam keluarga Katolik. Namun dia menyayangkan mengapa Yusuf berubah? apakah Yusuf Estes tidak percaya kepada juru selamat? dan mengapa dia lebih memilih Islam?
Pertanyaan
tersebut langsung dijawab oleh Yusuf Estes dengan jawaban yang sangat
mengejutkan, latar belakang Yusuf Estes ingin mempelajari Islam lebih dalam
adalah pada saat ia bersama seorang Romo Katolik pada malam ketika Romo
tersebut menerima Islam dan menjadi mualaf.
Lalu dengan penuh heran Yusuf menanyakan kepada
Romo Katolik tersebut dengan pertanyaan yang sama seperti yang baru saja
ditanyakan kepadanya, karena waktu itu dia masih menjadi pendeta Kristen. Dan
karena hal tersebut, Yusuf menjadi penasaran mengapa seorang Romo Katolik yang
dikenal sangat taat terhadap agamanya tersebut bisa beralih agama?
Ia menganggap bahwa hal tersebut merupakan
sesuatu yang aneh baginya. Karena menurutnya, Romo Katolik berbeda dengan
pendeta Kristen. Romo Katolik menyerahkan segalanya, menyerahkan hidupnya,
tidak menikah, tidak memiliki anak, dan lain sebagainya.
Romo selalu menjalankan apa yang diperintahkan
oleh Paus, karena jika ia membantah Paus, ia akan dikucilkan dan dikeluarkan
dari Katolik dan masuk neraka abadi.
"Lalu bagaimana orang yang seperti itu
dapat merubah agamanya dan ingin menjadi Muslim yang 'teroris' itu?" ujar
Yusuf.
Setelah bertanya kepada Romo tersebut, Yusuf
mendapatkan jawaban yang bisa dibilang memuaskan hatinya. Romo tersebut
menjawab pertanyaan Yusuf Estes dengan jawaban yang sangat jelas. Katanya,
"dia tulus menjadi Katolik karena dia percaya kepada Tuhan (Allah), dia
punya gelar di bidang teologi dan dia juga mempelajari Islam karena setiap Romo
wajib mempelajari Islam." kata Yusuf ketika mengingat jawaban sang Romo
tersebut.
Yusuf menambahkan, "Jika Anda belajar
Islam, bahkan dari orang yang sangat membenci Islam sekalipun, sepanjang dia
tidak menyimpangkannya terlalu jauh, Anda masih dapat melihat kebenaran
melintas dalam Islam."
Yusuf kemudian memberikan contoh klasik mengenai
hal tersebut. Di Saudi Arabia, seorang temannya memiliki Alquran yang sudah
sangat tua dengan terjemahan Bahasa Inggris yang diterjemahkan oleh George
Sale.
Seperti kita ketahui, George Sale adalah seoran
Orientalis yang sangat membenci Islam dan juga Muslim. Namun, saat
menerjemahkan Alquran, semuanya benar meskipun maknanya tidak seluruhnya
persis. George Bernard Shaw yang membaca terjemahan ini pun akhirmnya menyadari
akan kebenaran Islam.
Yusuf mengatakan, "jika seseorang sudah
menyadari akan kebenaran, ia akan mencoba untuk berubah. Dan apabila ia memang
sedang mencari kebenaran maka ia akan berubah. Anda mungkin mengira bahwa saya
dulunya hanyalah menjadi Katolik yang sekedarnya saja. Tapi, tolong jawablah
dengan jujur 'apakah Yesus adalah seorang Katolik?', hal itu bukan sesuatu yang
harus diperdebatkan karena saya tahu jawabannya adalah bukan."
Yusuf kemudian menjelaskan bahwa sebelum Yesus
lahir sudah ada sekitar 300 Gereja Katolik. Katolik sebenarnya berawal di Roma oleh
Alexander the Great (Alexander Agung). Sedangkan arti kata Katolik bermakna
Universal, itu berarti Gereja Katolik adalah Gereja Universal untuk kekaisaran
Roma, dan yang tidak tergabung didalamnya tidak boleh menjadi warga Roma.
Ajaran tersebut bertentangan dengan Yahudi dan
juga bertentangan dengan Kristen awal selama lebih dari 200 tahun. Karena
itulah, orang-orang Roma membunuh para pengikut Kristen awal. Yusuf mengatakan
bahwa Roma tidak mengadopsi Kristen hingga tahun 325.
Dan ketika ajaran Kristen diadopsi, banyak hal
yang diubah. Mereka mengubah tanggal lahir Yesus agar sama dengan dewa sembahan
mereka yaitu Mithra dan juga Dewa Matahari yakni 25 Desember sebagai hari
terpendek. Karena kekaisaran Romawi pada waktu itu masih menyembah Dewa Matahari,
Sol Invictus.
Bahkan hingga sekarang, ada banyak sekali
patung, gambar, berhala dan lain sebagainya ketika Anda memasuki Gereja
Katolik.
"Saya pertama kali masuk Gereja Katolik
pada umur 10 tahun, saya terkejut karena patung dan berhala dimana-mana. Karena
dalam ajaran Protestan, kami diajari bahwa perintah Allah yang kedua sama
pentingnya dengan perintah yang pertama." kata Yusuf Estes.
"Perintah pertama dalam kitab Keluaran sama
dengan perintah pertama dalam Deuteoromi. Dikatakan bahwa "Aku Allah,
Tuhanmu, yang membawamu keluar dari Mesir, jangan ada tuhan selain Aku..."
perintah itu sama dengan "Asyhadu an Laa Ilaha Illallah" (Tidak ada
Tuhan selain Allah), perintah yang sama juga dengan Muslim. Sedangkan perintah
kedua bagi Anda jelas: 'Jangan membuat patung berhala yang menyerupai apapun
yang berjalan dimuka bumi berenang dilaut, atau terbang diudara'. Namun ketika
masuk kedalam Gereja Katolik, ada banyak sekali patung-patung dan berhala
tersebut. Mereka tidak melewatkan satupun." kata Yusuf.
Dengan begitu, sudah ada 2 yang pertama dari 10
perintah Allah yang terabaikan. "Jika kita mengatakan bahwa Tuhan lebih
dari satu, darimana gagasan itu?" kata Yusuf Estes.
Padahal ketika Yesus ditanya oleh muridnya,
"Perintah mana yang paling penting?" lihatlah dalam Injil Markus
12:29. Perintah yang paling penting itu berbunyi,
"Yesus menjawab, "Perintah yang
pertama, ialah: 'Dengarlah, hai bangsa Israel! Tuhan Allah kita, Tuhan itu
ESA." [Markus 12:29]
"Cintailah Tuhan Allahmu dengan sepenuh
hatimu, dengan segenap jiwamu, dengan seluruh akalmu dan dengan segala
kekuatanmu." [Markus 12:30]
Itu sama seperti sabda Nabi Muhammad SAW kepada
pengikutnya, "Katakanlah saya beriman kepada Allah dan saya
tulus-ikhlas". "Jadi sebenarnya sama bagi kita, Muslim melaksanakan
perintah itu, sementara yang mengklaim perintah itu justru melaksanakan
perintah yang berbeda. Saya menyaksikan bahwa yang masuk ke Islam lebih banyak
dari kalangan Katolik dibandingkan dari aliran Kristen lain, terutama Romo,
Suster, bahkan Uskup Agung. Dan mereka semua lebih hebat dibanding saya. Mereka
masih mengorbankan seluruh hidupnya untuk menyampaikan pesan Islam bukan hanya
kepada Anda, tapi juga kepada Muslim. Karena kita semua membutuhkannya.
Terimakasih untuk pertanyaan yang bagus." tutup Yusuf dalam memberikan
jawabannya.
Inilah video sesi tanya jawab Yusuf Estes tersebut,
Post a Comment