Pesan Menggetarkan Muslimah Cantik untuk Capres AS
"Anda dapat mengerti bahwa rasa kemanusiaan saya tak kurang daripada yang Anda miliki. Assalamualaikum," tulis Marwa.
Beberapa waktu lalu, kandidat calon
presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan pernyataan
kontroversial. Setelah serangan berdarah di Paris, peserta konvensi
calon presiden Partai Republik itu ingin memberi identitas berupa
lambang khusus kepada kaum muslim.
Tak hanya itu, Trump juga berencana
mengawasi secara ketat masjid-masjid yang digunakan sebagai tempat
ibadah oleh umat muslim Amerika Serikat. Dia menyebut akan menjalankan
kebijakan yang selama ini belum pernah diterapkan untuk umat muslim.
Pernyataan itu langsung mendapat beragam
reaksi. Banyak pihak menentang rencana Trump. Salah satunya datang dari
Marwa Balkar. Muslimah berusia 22 tahun asal Corona, California, ini
menulis surat untuk Trump melalui akun Facebook.
“Saya mendengar Anda ingin kami
mengenakan lencana pengenal, jadi saya memutuskan untuk memilih satu
untuk diriku sendiri,” demikian tulis Marwa, sebagaimana dikutip Dream Rabu, 25 November 2015.
Marwa menambahkan, selama ini dirinya
tak mudah dikenali sebagai seorang muslim, dengan hanya melihat
penampilan saja. Sehingga, identitas khusus yang direncanakan Trump itu
akan membuatnya terlihat sebagai muslim.
“Sehingga lencana itu akan membuat saya
dengan bangga bisa menunjukkan siapa identitas saya,” tulis Marwa,
menyindir Trump. “Saya memilih tanda perdamaian sebab ini mewakili Islam
saya,” tambah dia.
Bagi Marwa, Islam telah mengajarkan
dirinya untuk menentang ketidakadilan dan merindukan persatuan. “Agama
yang mengajarkan saya bahwa membunuh satu nyawa tak berdosa setara
dengan membunuh umat manusia.”
Marwa juga menyinggung rencana
pengawasan yang akan dilakukan Trump. Dia mempersilakan Trum datang ke
sekolah tempatnya belajar. Du dan ke masjid tempatnya beribadah. Marwa
mempersilakan Trump mengikuti segala aktivitasnya sehari-hari. Apapun
itu.
“Anda juga dapat melihat bagaimana
masjid lokal saya membuat sandwich untuk tunawisma dan menjadi tuan
rumah makan malam bersama antar umat beragama, dimana semua orang
dipersilakan datang,” tulis Marwa.
Di akhir pesan itu, Marwa menulis bahwa
menjadi muslim tidak mengurangi rasa kebangsaannya terhadap Amerika
Serikat. Bahkan, tulis dia, mungkin kebangsaananya jauh lebih besar
ketimbang yang dimiliki Trump.
“Anda dapat mengerti bahwa rasa kemanusiaan saya tak kurang daripada yang Anda miliki. Assalamualaikum,” tulis Marwa pada pesan itu.
Pesan itu dengan cepat menjadi viral di media sosial. Pesan ini mendapat dukungan dari pengguna Facebook. Sejak diunggah pada 20 November silam, pesan itu sudah dibagikan 113.525 kali, mendapat komentar dari 934 pengguna Facebook, dan memperoleh 280.514 like.
Post a Comment