Salah satu fakta yang masih dipercayai banyak orang mengenai Adolf Hitler adalah pemimpin tertinggi Nazi Jerman itu kehilangan salah satu testis akibat pecahan peluru di Perang Dunia I.
Namun temuan terbaru oleh ahli sejarah Jerman menyebutkan fakta yang mengejutkan. Menurut catatan medis yang lama hilang dan kini telah ditemukan terungkap jika Hitler menderita penyakit sistem reproduksi pria yang disebut kriptorkismus atau undescended testis (UDT).
Kriptorkismus merupakan suatu keadaan di mana organ testis tidak dapat turun ke dalam skrotum. Akibatnya, jika berlanjut sampai usia dewasa, dapat berpengaruh pada kesuburan pria sehingga dapat memengaruhi keadaan psikis seseorang.
Hal itu diketahui setelah Hitler menjalani pemeriksaan dokter ketika ia dipenjara lantaran gagal melancarkan kudeta yang dikenal dengan gerakan Munich Beer Hall Putsch.
Dalam catatan medis yang oleh ahli sejarah Jerman dikatakan 'bukti tak terbantahkan', disebutkan pada 1923, Hitler diperiksa oleh dokter penjara setelah dia ditangkap akibat gagal melancarkan kudeta pertama merebut kekuasaan pemerintah Jerman di Berlin.
"Catatan medis itu dengan jelas menunjukkan bahwa Hitler memiliki penyakit kriptorkismus sebelah kanan saat dilakukan pemeriksaan kesehatan pada 12 November 1923 di penjara Landsberg," kata Profesor Peter Fleischmann dari Erlangen-Nuremberg University.
Namun catatan medis tersebut hilang, sampai muncul lagi di sebuah lelang pada tahun 2010. Catatan tersebut segera disita oleh pemerintah Bavaria dan dalam beberapa tahun terakhir baru bisa dipelajari dengan baik.
"Adolf Hitler, artis, baru-baru ini penulis" dalam keadaan "sehat dan kuat" tetapi menderita "kriptorkismus sebelah kanan," tulis Josef Steiner Brin, dokter penjara dalam catatannya.
Catatan medis tersebut juga bertentangan dengan pernyataan dokter Hitler saat masa kecil, Eduard Bloch, yang mengatakan kepada penyidik Amerika pada 1943 bahwa alat kelamin Fuhrer dalam keadaan "normal".
Bloch adalah dokter keturunan Yahudi yang bisa tetap tinggal di Austria di bawah perlindungan Hitler sampai 1940. Setelah itu, Bloch memutuskan menetap di Amerika Serikat.
Otopsi yang dilakukan dokter Soviet pada jenazah Hitler di Fuhrerbunker setelah Berlin dikuasai Sekutu menemukan salah satu testis Hitler hilang.
Namun temuan ini mengkonfirmasi sebuah lagu lama tentang Hitler yang hanya punya satu testis yang sering dinyanyikan tentara Inggris. Lagu tersebut diciptakan seseorang untuk British Council pada 1939 sebagai alat propaganda anti-Hitler.
Jika Hitler memang memiliki masalah penyakit kesuburan, itu bisa menjelaskan mengapa ia tidak punya anak.
(Sumber: Telegraph.co.uk)
Post a Comment