GuidePedia

0
Prasasti Mulawarman

Prasasti Mulawarman atau disebut juga Prasasti Kutai adalah sebuah prasasti peninggalan zaman Kerajaan Kutai. Terdapat tujuha buah batu yupa yang memuat prasasti, namun sampai saat ini hanya sekitar empat buah prasasti yang berhasil diterjemahkan. Menurut Kern, huruf yang digunakan pada yupa itu adalah huruf Pallawa yang berasal dari abad ke V M, sedangkan bahasanya adalah bahasa Sanskerta.

Prasasti berupa yupa tak bertahun ini ditemukan di hulu Sungai Mahakam, Kutai, Kalimantan Timur. Dari bentuk dan jenisnya, prasasti  tersebut ditulis dalam bentuk puisi anustubh dan menjadi bukti tertua mengenai keberadaan kerajaan Hindu di Nusantara. Prasasti tersebut dibuat oleh kaum brahmana Hindu sebagai penghormatan terhadap Raja Mulawarman.

Pemberian nama yupa terhadap prasasti Mulawarman berdasarkan pada nama yang disebutkan dalam prasasti itu sendiri. Pembuatan yupa tersebut atas titah seorang penguasa pada masa itu, yang bernama Mulawarman, yang dapat diperkirakan bahwa ia asli orang Nusantara, karena kakeknya masih menggunakan nama khas nusantara, yaitu Kudungga.


Berikut adalah salah satu prasasti yang berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Prasasti tersebut menceritakan tentang silsilah raja Kerajaan Kutai kuno, yaitu Mulawarman:

Sang Maharaja Kudungga, yang amat mulia, mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarmman namanya, yang seperti Angsuman (dewa Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia. Sang Aswawarmman mempunyai putra tiga, seperti api (yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu ialah Sang Mulawarmman, raja yang berperadaban baik, kuat dan kuasa. Sang Mulawarmman telah mengadakan Kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-emas banyak. Untuk peringatan Kenduri (selamatan) itulah tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.

Berdasarkan ini prasasti tersebut kita dapat mengetahui bahwa pada saat itu sudah tiga generasi berkuasa di Kerajaan Kutai. Yang pertama adalah kakek Mulawarman yaitu Kudungga, ia mempunyai anak Aswawarman. Aswawarman sendiri mempunyai tiga orang anak yang salah satunya adalah Mulawarman.

Yang menarik dari prasasti tersebut adalah penyebutan Aswawarman sebagai pendiri keluarga Kerajaan, dan bukan Kudungga yang dianggap sebagai raja pertama. Hal ini menjadi tanda-tanya besar dalam sejarah Kerajaan Kutai. Nama Kudungga memang nama asli Nusantara, belum tersentuh oleh pengaruh India. Sedangkan nama Aswawarman dan Mulawarman sudah terpengaruhi oleh kebudayaan India, begitu pula dengan bahasa yang digunakan dalam prasasti.

Sampai saat ini belum ada keterangan yang pasti apa jabatan yang disandang Kudungga pada masa itu. Namun berdasarkan isi prasasti ia merupakan orang pertama yang memperkenalkan nama berbau India kepada anaknya yaitu Aswawarman, walapun ia sendiri tidak menggunakan nama yang berbau India.

Post a Comment

 
Top