Incentive Travel and Conventions, Meetings Asia (IT & CMA) yang
digelar di Bangkok, Thailand, baru saja berakhir. Keikutsertaan brand
Wonderful Indonesia dalam pameran pariwisata MICE (Meeting, Insentive, Convention, dan Exhibition) ini makin mempopulerkan beragam destinasi wisata yang dimiliki Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya, menurut informasi yang diterima,
Kamis (29/9/2016) mengatakan, Indonesia secara rutin mengikuti beragam
pameran pariwisata terbesar di berbagai negara, hal ini dilakukan untuk
mempromosikan sekaligus mempertahankan eksistensi pariwisata Indonesia
di mata dunia, khususnya di kawasan Asia Tenggara.
"Keikutsertaan Indonesia dalam IT & CMA juga merupakan salah satu
upaya peningkatan promosi industri pariwisata MICE Indonesia ke dunia
khususnya untuk kawasan Asia Pasifik," kata Menteri Arief Yahya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Pariwisata Mancanegara, I Gde Pitana mengatakan, tahun ini booth Indonesia menampilkan beragam destinasi wisata MICE.
Indonesia memboyong 12 industri pariwisata, antara lain
InterContinental Bali Resort, Taman Simalem Resort Medan, Horas Tours
Medan, Batam Vies Beach Resort, Bhara Tours Bandung, Polow Indonesia
Tour and Travel Bali, Pan Pasific Nirwana Bali Resort, Bam Tours Bali,
Pacto Contex Jakarta, The Mulia Resort and Villas Nusa Dua Bali, Melia
Bali Indonesia, dan asosiasi Indonesia Conevention and Exhibition Bureau
(INACEB).
Data ICCA (International Congress and Convention Association) 2015
menempatkan Indonesia di ranking ke-43 dunia, dengan 78 meetings.
Sementara Singapore di peringkat 24 dengan 156 meetings, Thailand
peringkat 27 dengan 151 meetings, dan Malaysia peringkat 35 dengan 113
meetings.
Sementara itu hingga tahun 2019 jumlah International Conference &
Meeting di Indonesia diperkirakan mencapai 117 event, Incentive 102
event, dan Exhibition 130 event. Di level ASEAN, peringkat kota yang
paling diminati untuk penyelenggaraan event MICE berdasarkan data ICCA,
nomor satu masih Singapura (156 meetings), disusul Bangkok (103
meetings), Kuala Lumpur (73 meetings), Manila (41 meetings), Bali (40
meetings), Hanoi (18 meetings), dan Jogjakarta (8 meetings).
Kemenpar memang berharap wisata MICE terus mengalami peningkatan
signifkan dari hari ke hari. MICE ditargetkan naik 10 persen di tahun
2019. Visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi MICE unggulan
yang berdaya saing global itu terus diusahakan oleh Kemenpar. Dari data
statistik yang tercatat, jumlah kunjungan wisman asal Thailand pada
tahun 2015 mencapai 93.590 wisman, dan pada tahun 2016 Kemenpar
menargetkan wisman asal Thailand sebesar 200.000 atau naik 114% dari
capaian tahun sebelumnya. Sedangkan capaian kunjungan dari bulan Januari
hingga Juli 2016 tercatat sejumlah 56.169 wisman atau mengalami
peningkatan sebesar 3,16% dibanding capaian pada periode yang sama pada
tahun 2015 yang sebesar 54.447 wisman.
Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar, Rizki
Handayani Mustafa menambahkan, Thailand juga merupakan salah satu negara
fokus pasar utama Indonesia dan sekaligus kami anggap sebagai musuh
profesional, dimana saat ini mereka menempati urutan pertama di kawasan
ASEAN dalam hal jumlah kunjungan wisatawan mancanegara.
“Kita sudah sangat siap bersaing dalam industri MICE, sudah banyak event besar
dunia yang diselenggarakan di Indonesia, terakhir kita kembali menjadi
tuan rumah penyelenggaraan PATA (Pacific Asia Travel Association) Travel
Mart 2016 yang ke-39 yang baru saja selesai diselenggarakan dengan
lancar di ICE, event tersebut dihadiri tidak kurang dari 1.000
pelaku industri pariwisata dari 60 negara yang termasuk dalam 5 besar
bursa pariwisata terbesar di dunia, dan kita harus hadir di IT & CMA
untuk kembali memenangkan persaingan sebagai tuan rumah penyelenggaraan
event MICE lainnya, kita harus lebih agresif demi kemajuan pariwisata In
Post a Comment