Karyawan Ini Pilih Resign karena Si Bos Tolak Kibarkan Bendera Merah Putih

<h2 style="text-align: center;"> <b>Karyawan Ini Pilih Resign karena Si Bos Tolak Kibarkan Bendera Merah Putih</b></h2> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKOw8I3GX55II7liFblTTryi__20CO0js9jFZ8ny5U6vRMofFObaZF1WMcAMSDIBs1jz9pE2CbCqYKkKOKpbhYHgyQ1IY52M7i7_89-Pa79hF8JhECSGmRa_GEPOkj3wknX7fSv-CQCDHe/s1600/664xauto-karyawan-ini-pilih-resign-karena-si-bos-tolak-kibarkan-bendera-merah-putih-1808148-rev1808150.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="332" data-original-width="664" height="160" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhKOw8I3GX55II7liFblTTryi__20CO0js9jFZ8ny5U6vRMofFObaZF1WMcAMSDIBs1jz9pE2CbCqYKkKOKpbhYHgyQ1IY52M7i7_89-Pa79hF8JhECSGmRa_GEPOkj3wknX7fSv-CQCDHe/s320/664xauto-karyawan-ini-pilih-resign-karena-si-bos-tolak-kibarkan-bendera-merah-putih-1808148-rev1808150.jpg" width="320" /></a></div> <h3 style="text-align: justify;"> Karyawan Ini Pilih Resign Daripada Indonesia Tidak Dihargai!</h3> <div style="text-align: justify;"> Agustus telah tiba. Seperti tahun yang sudah-sudah, bulan ini selalu dihiasi kelir merah dan putih, baik itu cat, umbul-umbul, maupun dalam bentuk bendera. Merah putih mendominasi, dari kota hingga pelosok daerah.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Seluruh elemen masyarakat pun mulai memasang bendera merah putih di depan rumah guna merayakan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 pada 17 Agustus mendatang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Peringatan ini merupakan tradisi bagi rakyat Indonesia. Memasang bendera merah putih seolah menjadi sebuah kewajiban untuk mengingat jasa para pahlawana yang gugur demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan bangsa ini.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tetapi bukan hanya rumah saja, perusahaan-perusahaan pun wajib melakukan hal yang sama! Tapi rupanya, ada juga kantor yang enggan memasang bendera merah putih. Inilah yang tengah ramai dibicarakan pengguna sosial media.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kisah yang menjadi viral ini menyebut ada pegawai yang resign alias mengundurkan diri karena kantornya tak mau memasang bendera merah putih.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> Isi Surat Pengunduran Diri</h3> <div style="text-align: justify;"> Surat pengunduran diri itu ditulis oleh seorang wanita bernama Siti Nurainun. Siti merupakan pegawai sebuah resort di Raja Ampat, Papua.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Wanita 36 tahun itu memutuskan untuk keluar dari tempat kerjanya lantaran kecewa karena bos di kantornya menganggap pemasangan bendera merah putih tak penting.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxo0N7LB_YXWoT6gVxa78Xqfmrh92hw8uTJf29bAUHALMvioRTeP-QD_qIzxO1d27C11J2hHNslQgOOg2ZrvnuWVOUpy2lyf07HdZQ8tugamBIZi06Mnl2G7J8ZpWgIJUyrFpe6UVCm3qG/s1600/ainun.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="853" data-original-width="640" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgxo0N7LB_YXWoT6gVxa78Xqfmrh92hw8uTJf29bAUHALMvioRTeP-QD_qIzxO1d27C11J2hHNslQgOOg2ZrvnuWVOUpy2lyf07HdZQ8tugamBIZi06Mnl2G7J8ZpWgIJUyrFpe6UVCm3qG/s320/ainun.jpg" width="240" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Menurut informasi yang diunggah akun facebook Raja Ampat, kisah itu berawal saat Siti menyampaikan pesan dari Angkatan Laut. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pesan itu berisikan imbauan agar speed boat yang merupakan transportasi untuk menuju resort hendaknya memiliki bendera merah putih di atasnya.</div> <h3 style="text-align: justify;"> Dapat Sambutan Sinis</h3> <div style="text-align: justify;"> Bukan mendapat sambutan yang baik, sang pemilik resort yang malah marah dan mengatakan kalau hal itu tidak penting dan menyebut bendera merah putih adalah bendera bodoh. Berhubung sang pemilik resort adalah orang Italia, ia malah ingin memasang bendera dari negaranya.</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkJcoi5qAebJiURoI6EiXAR5gJogEDesBuQsGUj-4buPtOkdeaRngs0rGinAi8xHP00gr5p4NMI7UVg_Ik9R9YxBg1zGVMnPS-gYK3A4N3WuYH0hC3YyoVEA3dKiY8reSl1rNmA1Y0jDnT/s1600/surat-resign.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="720" data-original-width="1280" height="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkJcoi5qAebJiURoI6EiXAR5gJogEDesBuQsGUj-4buPtOkdeaRngs0rGinAi8xHP00gr5p4NMI7UVg_Ik9R9YxBg1zGVMnPS-gYK3A4N3WuYH0hC3YyoVEA3dKiY8reSl1rNmA1Y0jDnT/s400/surat-resign.jpg" width="400" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Selain itu, Siti juga berharap agar Angkatan Laut bisa meninjaklajuti resort tersebut. Ia juga meminta kepada petugas Depnaker Raja Ampat agar mengurus tenaga kerja di resort tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pasalnya selama bekerja di Resort itu, Siti tak mendapat kontrak kerja yang jelas dan jaminan kesehatan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal tersebut tentu membuat warganet geram. Dalam unggahan akun twitter Capres Abadi, tampak beragam respons yang diutarakan warganet.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Ada yg tau akunnya depnaker dan pemerintah daerah setempat?atau akun yg terkait dengan perizinan usaha?" Tulis akun @Bob_Bee28.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> "Usir wae dari Indonesia,ini sudah menghina harga diri kita sebagai bangsa indonesia." Tulis akun @sibayu1922.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bagaimana menurut kalian? </div> <div style="text-align: justify;"> (Facebook.com/Raja Ampat)</div>

Karyawan Ini Pilih Resign karena Si Bos Tolak Kibarkan Bendera Merah Putih

Karyawan Ini Pilih Resign karena Si Bos Tolak Kibarkan Bendera Merah Putih Karyawan Ini Pilih Resign Daripada Indonesia Tidak Dihargai!...

Read more »

Hotel Toegoe Yogyakarta

<h2 style="text-align: center;"> Hotel Toegoe Yogyakarta</h2> <div> <div style="text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj59yLxD24AGtn5-7Bl7hkk1gOaK5TfKBo2ZeCdOxgXgrh3AIKAcet7TSr28RINnfsxagt3e0-OTrMgqJZvzKsG3PCASsj6WMjgFl276dQzje2oZn7Mfv8EzC7Na6LohtgKqqEBJzTqXyIa/s1600/Hotel+Toegoe+Yogyakarta.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hotel Toegoe Yogyakarta" border="0" data-original-height="317" data-original-width="500" height="252" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj59yLxD24AGtn5-7Bl7hkk1gOaK5TfKBo2ZeCdOxgXgrh3AIKAcet7TSr28RINnfsxagt3e0-OTrMgqJZvzKsG3PCASsj6WMjgFl276dQzje2oZn7Mfv8EzC7Na6LohtgKqqEBJzTqXyIa/s400/Hotel+Toegoe+Yogyakarta.jpg" title="Hotel Toegoe Yogyakarta" width="400" /></a></div> </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hotel Toegoe dibangun pada awal abad XX ketika Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono VII (1877-1921). Pada awalnya Hotel Toegoe bernama NV Grand Hotel de Djogdja lalu diubah menjadi NV Narba tanpa diketahui alasannya secara pasti. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bangunan yang hingga kini masih berdiri kokoh tersebut dalam surat kabar Mooi Jogjakarta diiklankan sebagai hotel terbaik sebagai tempat untuk beristirahat kala itu. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hotel dibangun diatas lahan seluas 6.320 m2 dengan luas bangunan 1.527,63 m2. Hotel Toegoe terdiri dari 1 (satu) bangunan induk yang diapit oleh dua bangunan lain yang lebih kecil di samping kanan kirinya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bangunan utama memiliki luas 642,68 m2 dan terdiri dari 2 (dua) lantai. </div> <div style="text-align: justify;"> Lantai 1 (satu) memiliki ukuran panjang 31,8 m dan lebar 17,50 m. </div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan lantai 2 (dua) panjangnya 11,46 m, lebar 7,52 m, dengan tinggi seluruh bangunan yaitu 14,40 m. </div> <div style="text-align: justify;"> Sayap utara memiliki luas 553,65 m2 dengan rincian ukuran panjang 63, 42 m, lebar 8,73 m, tinggi bangunan depan 8,00 m, dan tinggi bangunan belakangnya yaitu 6,00 m. </div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan sayap selatan memiliki luas 331,30 m2 dengan ukuran panjang 41,31 m, lebar 8,02 m, tinggi bangunan depan 8,20 m, dan bangunan belakangnya memiliki ketinggian 6,90 m.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bangunan bergaya kolonial ini beratap pelana dengan kemiringan tajam, berdenah persegi panjang yang menghadap ke barat, serta memiliki fasade yang sangat menonjol dan tinggi hingga menutupi atapnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Fasade bangunan pengapit pada bagian atas memiliki ornamen berupa tiang-tiang pendek berjenjang yang tersusun simetris memuncak di bagian tengahnya. </div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan bangunan induk, meski memiliki bentuk fasade yang sama dengan bangunan pengapitnya, tetapi memiliki dua menara disisi kanan dan kiri pada bagian atapnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Adanya kedua menara inilah yang membedakan bentuk fasade serta atap antara bangunan induk dan pengapitnya. </div> <div style="text-align: justify;"> Bangunan Hotel Toegoe mempunyai pintu dan jendela berukuran besar dengan plafon tinggi sehingga pencahayaan dan sirkulasi udara relatif baik. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Jendela bagian atas (bouvenlicht) berbentuk lengkung dengan hiasan kaca patri warna-warni. Dinding bagian luar terlihat polos, namun dinding bagian dalam hall dihiasi panil-panil relief dengan motif bunga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hotel yang terletak di Jalan Pangeran Mangkubumi Nomor 2, Yogyakarta, ini menjadi saksi bisu dalam perjuangan Indonesia untuk mencapai kedaulatan bangsa. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun 1949, Hotel Toegoe dipakai rapat antara Indonesia dengan Committee of Good Offices for Indonesia (Komisi Tiga Negara beranggotakan Australia, Belgia dan Amerika Serikat) untuk melakukan persiapan Konferensi Meja Bundar yang akan dilaksanakan pada tahun yang sama di Den Haag, Belanda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun yang sama, Hotel Toegoe juga menjadi salah satu sasaran dalam peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 karena dipakai sebagai markas tentara Belanda. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hotel yang terkesan terbengkalai tersebut kini dimiliki dan dikelola oleh H. Probosutedjo. Berdasarkan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia Nomor PM.25/PW.007/MKP/2007 tentang Penetapan Situs dan Bangunan Tinggalan Sejarah dan Purbakala yang Berlokasi di Wilayah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai Benda Cagar Budaya, Situs, atau Kawasan Cagar Budaya yang dilindungi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1992, Hotel Toegoe ditetapkan sebagai Benda Cagar Budaya seluas 2395 m2. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Namun pada tahun 2004 terjadi pembongkaran bagian belakang bangunan induk dan bangunan di sisi selatan untuk bangunan baru sehingga luasnya menjadi 1.527,63 m2. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal ini menyebabkan adanya permohonan revisi peraturan terkait luas area Hotel Toegoe yang tercantum dalam surat Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman kepada Kepala Biro Hukum dan Organisasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan nomor 712/srt/Dir.PCBM/Bud/IV/2013 tgl 1 April 2013 perihal ralat Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor PM.25/PW.007/MKP/2007.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIjbSfcrQq3V__w9QhnNKqEhJ3SAsqR2B1vB80GmmJvsnMipl7GAG68K2tz2nRYfmP3dN3Njlax34N9ZFQ3XMtYAfy0McWajoLT9jvztpyEYZre2_tpMBwd_ynAwM4c2IN5c9f3fFdnF8V/s1600/Hotel+Toegoe+Yogyakarta1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img alt="Hotel Toegoe Yogyakarta" border="0" data-original-height="375" data-original-width="500" height="480" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIjbSfcrQq3V__w9QhnNKqEhJ3SAsqR2B1vB80GmmJvsnMipl7GAG68K2tz2nRYfmP3dN3Njlax34N9ZFQ3XMtYAfy0McWajoLT9jvztpyEYZre2_tpMBwd_ynAwM4c2IN5c9f3fFdnF8V/s640/Hotel+Toegoe+Yogyakarta1.jpg" title="Hotel Toegoe Yogyakarta" width="640" /></a></div> <div style="text-align: center;">  Hotel Toegoe Yogyakarta</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <br /></div> <br /> <div> <table class="shop_table checkout-review-order-table" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; color: #666666; font-family: Raleway, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 15px; width: 555px;"><tbody style="box-sizing: border-box;"> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;" width="35%"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">NO REGNAS</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black; font-family: "arial";">RNCB.20140115.02.000013</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">SK Penetapan</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><div style="box-sizing: border-box; line-height: 24px; margin-bottom: 20px;"> <span style="color: black;">SK Menteri No<span class="green-500 font-weight-500" style="box-sizing: border-box;">013/M/2014</span></span></div> <div style="box-sizing: border-box; line-height: 24px; margin-bottom: 20px;"> <span style="color: black;">SK Menteri No<span class="green-500 font-weight-500" style="box-sizing: border-box;">PM.25/PW.007/MKP/2007</span></span></div> </td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Peringkat Cagar Budaya</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">Nasional</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Kategori Cagar Budaya</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">Bangunan</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Kabupaten/Kota</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">Kota Yogyakarta</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Provinsi</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">D.I Yogyakarta</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Nama Pemilik</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">H. Probosutedjo</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; color: black; font-weight: 700;">Nama Pengelola</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; color: black;">H. Probosutedjo</span></td></tr> </tbody></table> </div>

Hotel Toegoe Yogyakarta

Hotel Toegoe Yogyakarta Hotel Toegoe dibangun pada awal abad XX ketika Yogyakarta dipimpin oleh Sultan Hamengku Buwono VII (1877-19...

Read more »

GEDUNG KEBANGKITAN NASIONAL

<h2 style="text-align: center;"> GEDUNG KEBANGKITAN NASIONAL </h2> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglO4agzpFZtbiryj3Xp83dN0Ffig5RbC_2d2Z8E7C_0EtAkVZTlPJ2SkYDlT9yBMBs5Jj6ZOSWOawPsijrV5KzoVsQOqeTLFCzWp5dSBNYmMt8VdUWj2nkV8VBelW2MkkY228o33MoTmFy/s1600/GEDUNG+KEBANGKITAN+NASIONAL.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="453" data-original-width="604" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEglO4agzpFZtbiryj3Xp83dN0Ffig5RbC_2d2Z8E7C_0EtAkVZTlPJ2SkYDlT9yBMBs5Jj6ZOSWOawPsijrV5KzoVsQOqeTLFCzWp5dSBNYmMt8VdUWj2nkV8VBelW2MkkY228o33MoTmFy/s400/GEDUNG+KEBANGKITAN+NASIONAL.jpg" width="400" /></a></div> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gedung Kebangkitan Nasional yang berarsiktektur neo renaissance ini dirancang dan dibangun oleh tentara Zeni Angkatan Darat Hindia Belanda pada tahun 1899. Pembangunan gedung selesai pada tahun 1902 dan diberi nama School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA) atau Dokter Djawa School, yaitu sekolah pendidikan kedokteran bagi pribumi yang dibuka hingga tahun 1925. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Hal ini dikarenakan pada sekitar tahun 1920an secara bertahap pendidikan STOVIA dipindahan ke Salemba (kini kampus Universitas Indonesia). </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bangunan 1 (satu) lantai tersebut berukuran panjang 146,50 m, lebar 98,58 m, tinggi 10,20 m, dan secara keseluruhan memiliki luas 5.160,8 m2. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gedung STOVIA terus mengalami perubahan dan penambahan bangunan baru. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan demi menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah, misalnya saja pada tahun 1974 diperkirakan ada penambahan panggung di Ruang Rekreasi yang saat ini berfungsi sebagai Auditorium. Pada tahun yang sama, di tengah halaman depan dibangun monumen “Tangan-Tangan Patah” oleh Panitia Peringatan 125 Tahun Pendidikan Dokter di Indonesia.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gedung STOVIA menjadi saksi terbentuknya Organisasi Budi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 oleh R. Soetomo dan kawan-kawannya karena terinspirasi oleh pemikiran dr. Wahidin Soedirohoesodo untuk membantu anak-anak Jawa bersekolah. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pendirian Boedi Utomo tersebut memberikan inspirasi bagi Mas Satiman Wirjosandjojo untuk mendirikan organisasi pemuda pertama Bumiputera Tri Koro Darmo tahun 1915 yang berubah menjadi Jong Java pada tahun 1917. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tahun 1926 Gedung STOVIA tidak lagi digunakan sebagai Sekolah Dokter Djawa, melainkan untuk sekolah Algemene Middelbaar School (AMS) dan Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) hingga tahun 1942. Gedung ini kemudian digunakan oleh Jepang sebagai kamp tahanan eks tentara Belanda hingga tahun 1945. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Setelah Indonesia merdeka, dari tahun 1945-1973 gedung ini dihuni oleh eks tentara Koninklijk Nederlands Indische Leger (KNIL) Batalyon V.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Pada tanggal 27 September 1982, pengelolaan Gedung Kebangkitan Nasional diserahkan oleh Gubernur Daerah Khusus Ibukota Jakarta kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Gedung yang sarat sejarah tersebut pada tahun 1983 ditetapkan sebagai Cagar Budaya yang dilindungi Monumenten Ordonantie, Staatsblad Tahun 1931 Nomor 238 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. 0578/U/1983 tentang Penetapan Bangunan Bersejarah Gedung Kebangkitan Nasional. Setahun kemudian, pada tahun 1984, gedung tersebut ditetapkan sebagai Museum Kebangkitan Nasional.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <br /> <table class="shop_table checkout-review-order-table" style="background-color: white; border-collapse: collapse; border-spacing: 0px; border: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; color: #666666; font-family: Raleway, sans-serif; font-size: 13px; margin-bottom: 15px; width: 555px;"><tbody style="box-sizing: border-box;"> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;" width="35%"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">NO REGNAS</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box; font-family: "arial";">RNCB.20131227.02.000007</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">SK Penetapan</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><div style="box-sizing: border-box; line-height: 24px; margin-bottom: 20px;"> SK Menteri No<span class="green-500 font-weight-500" style="box-sizing: border-box;">252/M/2013</span></div> <div style="box-sizing: border-box; line-height: 24px; margin-bottom: 20px;"> SK Menteri No<span class="green-500 font-weight-500" style="box-sizing: border-box;">0578/U/1983</span></div> </td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Peringkat Cagar Budaya</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">Nasional</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Kategori Cagar Budaya</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">Bangunan</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Kabupaten/Kota</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">Kota Jakarta Pusat</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Provinsi</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">DKI Jakarta</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Nama Pemilik</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">Negara</span></td></tr> <tr class="cart_item" style="background: rgb(243, 243, 243); box-sizing: border-box;"><td class="product-name" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="product-quantity" style="box-sizing: border-box; font-weight: 700;">Nama Pengelola</span></td><td class="product-total" style="border-bottom: 1px solid rgb(226, 226, 226); border-right: 1px solid rgb(226, 226, 226); box-sizing: border-box; padding: 10px;"><span class="amount" style="box-sizing: border-box;">Museum Kebangkitan Nasional</span></td></tr> </tbody></table>

GEDUNG KEBANGKITAN NASIONAL

GEDUNG KEBANGKITAN NASIONAL Gedung Kebangkitan Nasional yang berarsiktektur neo renaissance ini dirancang dan dibangun oleh tentara Z...

Read more »

Kebudayaan Jawa : Jenis, Contoh dan Sejarahnya

<h2 style="text-align: center;"> Kebudayaan Jawa : Jenis, Contoh dan Sejarahnya</h2> <div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb7VTTLAZpz-Wjo0Hz_Jyma9VhbpMCQItjo772O6XO9m95RoOGBJul8-NKHS1fdtLwRYE1OcwuzbiDQeZ4dzrJVmIhQpxTPhwK0svKG9Db9oyjnpWOqyw_7xA9TzrRE0IDkF0KdljpRS15/s1600/Wayang-Kulit-01010024.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="447" data-original-width="758" height="188" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb7VTTLAZpz-Wjo0Hz_Jyma9VhbpMCQItjo772O6XO9m95RoOGBJul8-NKHS1fdtLwRYE1OcwuzbiDQeZ4dzrJVmIhQpxTPhwK0svKG9Db9oyjnpWOqyw_7xA9TzrRE0IDkF0KdljpRS15/s320/Wayang-Kulit-01010024.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> </div> <div style="text-align: justify;"> Kebudayaan Jawa merupakan hasil pemikiran orang Jawa yang dituangkan menjadi tradisi yang terus dipertahankan hingga saat ini. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kebudayaan Jawa secara garis besar terbagi menjadi tiga kebudayaan yang meliputi kebudayaan Jawa Tengah, kebudayaan D.I. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Yogyakarta, dan kebudayaan Jawa Timur. Kebudayaan Jawa tersebut mencakup berbagai hal, seperti rumah adat, seni tradisi, lagu-lagu Jawa, alat musik tradisional, dan sebagainya. Kebudayaan Jawa telah terkenal hingga mancanegara. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Bahkan di beberapa negara, seperti Australia, Belanda, dan Amerika, kebudayaan Jawa seperti gamelan sangat terkenal, bahkan menjadi salah satu mata pelajaran/mata kuliah di beberapa sekolah dan universitas.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> Nilai Filosofi dalam Kebudayaan Jawa</h3> <div style="text-align: justify;"> Kebudayaan Jawa tersebut begitu tersohor tidak hanya karena keunikan dan keindahannya, tetapi juga karena mengandung nilai-nilai dan filosofi hidup di dalamnya. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Kebudayaan Jawa tersebut tercermin dari pemikiran orang Jawa yang sistematis. Dalam menjalani kehidupannya, orang-orang Jawa selalu menerapkan filosofi budi luhur, budi pekerti, dan etika sebagai tiga hal yang saling terkait.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Budi luhur, dalam kebudayaan Jawa merupakan ajaran yang terkandung dalam budaya kejawen. Budi luhur merupakan ideologi kejawen yang tertuang sebagai falsafah hidup orang Jawa dalam berperilaku. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Dalam kehidupan keseharian, budi luhur terwujud dalam budi pekerti. Budi pekerti merupakan etos kehidupan yang membentuk etika dalam kehidupan. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Etika merupakan suatu perwujudan yang menunjukkan perilaku seseorang, apakah memiliki budi luhur ataukah tidak. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Budi luhur, budi pekerti, dan etika merupakan tiga hal yang saling terkait. Ketiganya terkandung dalam kebudayaan orang Jawa yang diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Budi luhur merupakan pedoman tertinggi agar orang Jawa senantiasa berperilaku arif dalam kehidupannya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> Beberapa Kebudayaan Jawa </h3> <div style="text-align: justify;"> Seperti yang telah dijelaskan di atas, kebudayaan Jawa terbagi menjadi 3 yakni kebudayaan Jawa Tengah, kebudayaan D.I. Yogyakarta, dan kebudayaan Jawa Timur. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Ketiganya memiliki kemiripan namun memiliki ciri khas masing-masing. Selanjutnya akan dibahas kebudayaan dari ketiga daerah tersebut. Berbagai kebudayaan yang akan dibahas meliputi rumah adat, pakaian adat, berbagai tarian daerah, dan juga senjata khas dari daerah tersebut.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> 1. Kebudayaan di Jawa Tengah</h3> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGEilXl81o3rvLo5aUEIlk80LOWtKlna-jT9C0i3vEivBWdgP33_rg3FEWYrD2M8k300xp-IP2H6kXIcFzfVQ3dB-5NmlTOHI_SlhC4hC8ziLDhu2buWC1rLkuJI5GkwJggiwkBipNA-O3/s1600/jawa-tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em; text-align: center;"><img border="0" data-original-height="689" data-original-width="1030" height="214" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGEilXl81o3rvLo5aUEIlk80LOWtKlna-jT9C0i3vEivBWdgP33_rg3FEWYrD2M8k300xp-IP2H6kXIcFzfVQ3dB-5NmlTOHI_SlhC4hC8ziLDhu2buWC1rLkuJI5GkwJggiwkBipNA-O3/s320/jawa-tengah.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> </div> <div style="text-align: justify;"> <b>a. Rumah Adat</b></div> <div style="text-align: justify;"> Baik Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur memiliki nama rumah adat yang sama yaitu Joglo. Akan tetapi spesifikasi Joglo di setiap daerah memiliki ciri khas yang sedikit membedakan satu sama lain di setiap daerah. Di Jawa Tengah, Joglo memiliki 3 bagian utama di dalamnya, yaitu pendopo, pringgitan, dan juga omah ndalem. Pendopo merupakan bagian utama yang digunakan untuk menerima tamu. Bagian pringgitan digunakan sebagai tempat pertunjukan wayang, meskipun saat ini pertunjukan wayang tidak selalu ada di ruang prinngitan. bagian omah ndalem merupakan ruang untuk keluarga, biasanya terdapat tiga kamar untuk keluarga.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnj_UDOEomTKh2L6vfc4d4FIkWtraOd3J1yQNvWtgZRf3mpM5cSVHeEeiQWafhBOCHnI_SFVujSVbZw4j2mB-04UTgGCNBa2u0p0K8qxgH_7e4tcKUBjQqTF8pR8PYP1Rby2QNUx9fGi5c/s1600/Rumah+Joglo%252C+Rumah+Adat+Provinsi+Jawa+Tengah.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="619" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhnj_UDOEomTKh2L6vfc4d4FIkWtraOd3J1yQNvWtgZRf3mpM5cSVHeEeiQWafhBOCHnI_SFVujSVbZw4j2mB-04UTgGCNBa2u0p0K8qxgH_7e4tcKUBjQqTF8pR8PYP1Rby2QNUx9fGi5c/s320/Rumah+Joglo%252C+Rumah+Adat+Provinsi+Jawa+Tengah.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: center;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Di bagian pendopo terdapat 4 pilar yang disebut sebagai soko guru. Bagian soko guru yang terdiri dari 4 pilar ini melambangkan 4 arah mata angin. Pada bagian omah ndalem terdapat dua ketinggian yang berbeda. Ketinggian yang berbeda tersebut memiliki fungsi sebagai sirkulasi udara yang baik.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>b. Pakaian Adat </b></div> <div style="text-align: justify;"> Pakaian adat Jawa Tengah untuk laki-laki disebut Beskap. Sebagai pelengkap, bagian kepala biasanya ditutup dengan blangkon atau kuluk.</div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAqE9Glg98cLWL04D1l4gmWP0iCfzt8X70Khxd8-x3MyYuhmPj0fzHQ2D5HNyB9oQyEhSBqeC8hTE3U4eDb9reKyu8LI7r_gdZ9MOa9kQtKPZ56yfqJC00IuG7b-ztmMKRnp1lNtVv2hfd/s1600/jawa.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" data-original-height="225" data-original-width="225" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgAqE9Glg98cLWL04D1l4gmWP0iCfzt8X70Khxd8-x3MyYuhmPj0fzHQ2D5HNyB9oQyEhSBqeC8hTE3U4eDb9reKyu8LI7r_gdZ9MOa9kQtKPZ56yfqJC00IuG7b-ztmMKRnp1lNtVv2hfd/s1600/jawa.jpg" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Sedangkan bagian bawah menggunakan jarik yang diikat menggunakan stagen. Pada bagian belakang diselipkan senjata tradisional bernama keris.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Untuk perempuan, pakaian adatnya menggunakan kebaya. Bagian bawah menggunakan jarik yang juga diikat menggunakan stagen. Biasanya rambut akan ditata dengan cara disanggul. Selain itu, rambut juga akan dihias dengan berbagai aksesoris. Aksesoris lain yang juga digunakan sebagai pelengkap adalah cincin, kalung, dan gelang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>c. Tari Daerah </b></div> <div style="text-align: justify;"> Tarian tradisional daerah Jawa Tengah meliputi tari Serimpi, tari Bambangan Cakil, tari Enggat Enggot, dan tari Kendalen. tari Serimpi merupakan tarian yang dibawakan oleh perempuan dan tariannya dilakukan dengan lembut da anggun. </div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwtOCYVPJeMFNdC_KA6ha_y6x7zL_U6CYF0FlvU7ic6TW7SeN40XMLWf4DqZ-3ZDVJgrGxvWTkcZpDuQwEYSz17aNGx71C0s_2YB114G-B6d1_h4yZgNJj7vx17HLLMD4KhQmCXkxe0FQI/s1600/tari+kreasi+baru+dari+Jawa+Tengah.JPG" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="394" data-original-width="619" height="203" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjwtOCYVPJeMFNdC_KA6ha_y6x7zL_U6CYF0FlvU7ic6TW7SeN40XMLWf4DqZ-3ZDVJgrGxvWTkcZpDuQwEYSz17aNGx71C0s_2YB114G-B6d1_h4yZgNJj7vx17HLLMD4KhQmCXkxe0FQI/s320/tari+kreasi+baru+dari+Jawa+Tengah.JPG" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> Dahulu, tarian ini merupakan tarian yang dibawakan di wilayah keraton. Tari Bambangan Cakil merupakan tarian yang melambangkan perlawanan terhadap bentuk angkara murka. Tarian ini mengisahkan Srikandi yang melawan Buto Cakil. </div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Tari Enggat Enggot merupakan tari yang dibawakan dengan gerakan lincah para penari. Tarian ini mengandalkan gerakan dinamis dengan diiringi musik calung. Tarian ini merupakan tarian tradisional dari Banyumas. Sedangkan tari Kendalen adalah tarian yang menggambarkan cerita tentang prajurit yang gagah berani.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>d. Senjata Tradisional</b></div> <div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"> <a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh5tOUPlyledK3dCtTOEs71dSyB0qZ5WAlwqlO5jA0miqSEeWyNzDsa7r28J9j-pkWbWXO1eXHHLAACFaSLuOjPD8CTCHTzk4DZCulAKkNL2XJJYV62PUAWogMODLelBTYaTOHAexvoB0h/s1600/Senjata+Tradisional.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="720" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjh5tOUPlyledK3dCtTOEs71dSyB0qZ5WAlwqlO5jA0miqSEeWyNzDsa7r28J9j-pkWbWXO1eXHHLAACFaSLuOjPD8CTCHTzk4DZCulAKkNL2XJJYV62PUAWogMODLelBTYaTOHAexvoB0h/s320/Senjata+Tradisional.jpg" width="320" /></a></div> <div style="text-align: justify;"> <b><br /></b></div> <div style="text-align: justify;"> Senjata tradisional sekaligus khas dari Jawa Tengah adalah keris. Dalam pakaian adat Jawa Tengah, keris biasa digunakan sebagai pelengkap dengan diselipkan pada stagen di bagian belakang tubuh. Dahulu, keris dianggap mampu menunjukkan posisi seseorang dalam masyarakat.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> 2. Kebudayaan D.I.Yogyakarta</h3> <div style="text-align: justify;"> <b>a. Rumah Adat</b></div> <div style="text-align: justify;"> Sebelumnya telah dijelaskan bahwa D.I. Yogyakarta juga memiliki rumah adat yang bernama Joglo. Hanya saja, di D.I. Yogyakarta, rumah adat Joglo berpadu dengan Bangsal Kencono dalam pndiriannya. Bangunan rumah adat Yogyakarta ini mirip dengan bangunan Joglo Jawa Tengah. Hanya saja, rumah adat D.I. Yogyakarta ini memiliki halaman yang sangat luas. Di depan Bangsal Kencono biasanya terdapat dua patung raksasa yang memegang sejenis alat pemukul (gada). Patung tersebut berasal dari gada.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>b. Pakaian Adat</b></div> <div style="text-align: justify;"> Pakaian adat D.I. Yogyakarta untuk laki-laki menggunakan model kencongan. Pakaian kencongan tersebut terdiri dari kain batik yang dikenakan dengan model kencongan, baju surjan, lonthong tritik, ikat pinggang berupa kamus songketan dengan cathok atau timang terbuat dari suwasa. Untuk perempuan menggunakan pakian dengan model pinjung. Kelengkapan dari pakaian pinjung ini menggunakan batik dan berbagai aksesoris untuk dipakai.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>c. Tari Daerah</b></div> <div style="text-align: justify;"> Beberapa tarian adat dari D.I. Yogyakarta meliputi tari Serimpi Sangupati, tari Bedaya, tari Beksan Nirbaya, tari Merak, dan tari Beksan Lawung Ageng. Tari Serimpi Sangupati merupakan tarian dengan gerakan lembut, dibawakan oleh perempuan. Tarian ini dibawakan di lingkungan keraton. Tari Bedaya juga merupakan tarian keraton. Tarian ini dibawakan oleh 9 perempuan. Tari Beksan Nirbaya merupakan tari yang berangkat sebagai bentuk tolak bala yang dilaksanankan di keraton. Tarian Beksan Nirbaya saat ini dijadikan sebagai salah satu seni pertunjukan tanpa meninggalkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Tari Merak merupakan tarian yang menggambarkan kehidupan burung merak di alam yang mampu hidup dengan bebas. Tari Beksan Lawung Ageng merupakan tarian yang diciptakan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono I. Tarian tersebut diciptakan untuk memupuk semangat para prajurit yang saat itu berjuang melawan penjajahan.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>d. Senjata Tradisional</b></div> <div style="text-align: justify;"> D.I. Yogyakarta memiliki senjata tradisional keris dan tombak. Keris dan tombak biasanya juga diberi gelar tertentu ketika oleh tuannya pernah digunakan untuk suatu hal tertentu. Saat ini, keris dan tombak dianggap sebagai senjata yang mengandung niali mistis tertentu. Pada masa-masa tertentu seperti bulan Suro, keris dan tombak tersebut dimandikan dengan bunga dan bahan-bahan lainnya.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <h3 style="text-align: justify;"> 3. Kebudayaan Jawa Timur</h3> <div style="text-align: justify;"> <b>a. Rumah Adat</b></div> <div style="text-align: justify;"> Jawa Timur memiliki jenis rumah adat Joglo. Namun jenis rumah Joglo Jawa Timur merupakan jenis Joglo Situbondo. Runah adat ini mendapat pengaruh dari rumah jenis Madura. Rumah Joglo Situbondo tidak memiliki kamar-kamar di dalam, serta tidak memiliki pintu belakang seperti rumah Joglo lainnya. Tamu masuk melalui bagian samping rumah. Untuk tamu laki-laki ditempatkan di serambi depan, sedangkan untuk tamu perempuan bertempat di serambi belakang.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>b. Pakaian Adat</b></div> <div style="text-align: justify;"> Pakaian adat Jawa Timur yang dipakai dalam keseharian mencerminkan kesederhanaan dan ketegasan tanpa ragu. Untuk laki-laki, biasanya memakai pakaian lengan panjang tanpa kerah. bagian dalam menggunakan kaos dengan warna belang-belang (merah dan putih). Kemudian, untuk bagian bawah menggunakan celana sebatas lutut dengan dilengkapi ikat pinggang besar. Sedangkan untuk perempuan, pakaian adatnya berupa kebaya pendek. bagian bawah juga sebatas lutut. Pakaian adat perempuan Jawa Timur biasanya dilengkapi dengan aksesoros kalung bersusun dan gelang kaki.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>c. Tari Daerah</b></div> <div style="text-align: justify;"> Tarian tradisional asal Jawa Timur didominasi oleh tarian-tarian dengan gerakan dinamis. Beberapa tarian asal Jawa Timur meliputi tari Remo, tari Reog Ponorogo, dan tari Tandakan. Tari Remo merupakan tarian dari Surabaya yang melambangkan jiwa kepahlawanan. Maka tidak heran pula jika Surabaya disebut sebagai kota pahlawan. Selain karena memang kota tersebut menjadi tempat bersejarah dalam melawan penjajah, ternyata kota tersebut menjadi asal tarian dengan lambang kepahlawanan. Tari Reog Ponorogo merupakan tarian yang melambangkan keperkasaan, kejantanan, dan kegagahan. Sedangkan tari Tandakan merupakan jenis tarian pergaulan sehingga memiliki sifat lincah dalam tariannya. Kebudayaan Jawa Timur tegas namun tetap sederhana ternyata tercermin dalam kehidupan masyarakatnya. Maka tidak heran jika kita temui masyarakat Jawa Timur yang tegas namun sederhana.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> <b>d. Senjata Tradisional</b></div> <div style="text-align: justify;"> Clurit merupakan senjata tradisional masyarakat Jawa Timur. Bentuknya mirip dengan sabit, hanya saja luas bidang clurit relatif lebih sempit dibandingkan dengan sabit. Clurit oleh masyarakat Jawa Timur sering diselipkan di samping pinggang sebagai pelengkap pakaian adat mereka.</div> <div style="text-align: justify;"> <br /></div> <div style="text-align: justify;"> Demikian penjelasan mengenai kebudayaan Jawa yang terbagi menjadi tiga bagian, yakni Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain penjelasan yang telah dipaparkan di atas, masih banyak lagi jenis kebudayaan dari daerah-daerah tersebut yang tidak dapat secara lengkap dijelaskan. Sebut saja seperti gamelan yang terkenal hingga mancanegara, lagu-lagu Jawa yang menjadi identitas kebudayaan, dan masih banyak lagi.</div>

Kebudayaan Jawa : Jenis, Contoh dan Sejarahnya

Kebudayaan Jawa : Jenis, Contoh dan Sejarahnya Kebudayaan Jawa merupakan hasil pemikiran orang Jawa yang dituangkan menjadi tradisi...

Read more »